Kamis, 07 April 2011

Frozen Shoulder - Nyeri Bahu

Banyak orang mengeluh tentang “tidak bisa menyisir rambut, tidak bisa memasang BH, tidak bisa mengambil dompet dari saku belakang” karena mengalami nyeri pada bahunya. 
Penderita tidak sanggup menggosok gigi dan menyisir rambut karena pergelangan bahunya terasa sakit bila lengan diangkat atau digerakkan.
Atau mungkin kaku pada daerah bahu sehingga penderita sulit untuk sekedar mengangkat lengan ke atas atau tidak bisa menjangkau bahu sebelah ataupun merasa sakit pada saat menoleh/membalikkan badan.
Mungkin penderita akan mengira-ngira penyebabnya, mungkin salah posisi tidur, keseleo atau apa. Namun tahu kah anda bahwa  ketika sendi kehilangan jangkauan gerak di semua aspek gerak hal ini dinamakan ‘Frozen Shoulder’ atau istilah lain ‘Adhesive Capsulitis.’

Frozen shoulder atau nyeri bahu adalah penyakit kronis dengan gejala khas berupa keterbatasan lingkup gerak sendi bahu ke segala arah, baik secara aktif maupun pasif oleh karena rasa nyeri yang dapat mengakibatkan gangguan aktifitas kerja sehari-hari. 

Apa yang menyebabkan Frozen Shoulder?

Penyebab frozen shoulder tidak diketahui secara pasti, namun diduga dapat disebabkan oleh trauma, mobilisasi yang lama sehingga terbentuk jaringan fibrous yang memicu terjadinya perlengketan pada daerah bahu. 

Faktor  penyebab yang lain adalah kemungkinan karena tendinitis, rupture rotator cuff, bursitis, diabetes mellitus, infark myokard dan peradangan sendi bahu kronis dan diduga penyakit-penyakit ini merupakan respon autoimun terhadap rusaknya jaringan lokal.

Frozen shoulders lebih sering (60%) terjadi pada wanita bersamaan dengan datangnya menopause. Pasien dengan diabetes, peradangan kronis sendi bahu, atau setelah operasi dada atau payudara, immobilitas dari bahu juga dapat menyebabkan frozen shoulder.
Adhesiva Capsulitis merupakan kelanjutan dari lesi rotator cuff, karena terjadi peradangan atau degenerasi yang meluas ke sekitar dan ke dalam kapsul sendi dan mengakibatkan terjadinya reaksi fibrous. Adanya reaksi fibrous dapat diperburuk akibat terlalu lama membiarkan lengan dalam posisi impingement yang terlalu lama (Appley, 1993).

Bagaimanakah mendiagnosa Frozen Shoulder?

Dikatakan frozen shoulder apabila selama pemeriksaan menunjukkan bahwa terdapat keterbatasan gerak yang cukup signifikan baik oleh pasien sendiri atau oleh pemeriksa yang menggerakkannya. Untuk mengetahui penyakit penyakit yang berkaitan dengan bahu dapat di diagnosa melalui riwayat penyakit, pemeriksaan, test darah dan pemeriksaan x-ray pada bahu.

Jika perlu, untuk mengetahui diagnosis lebih pasti dapat dilakukan pemeriksan x-ray dengan menggunakan kontras yang di suntikkan ke sendi bahu sebagai tanda pengerutan atau penyusutan kapsul sendi bahu.Jenis tindakan ini dinamakan dengan arthrography. Jaringan disekitar sendi juga dapat dilihat dan dievaluasi dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Ada 3 stadium frozen shoulder, setiapnya berlangsung sekitar 4- 6 bulan, dengan ditandai gejala gejala klinis. Pada tingkat pertama "freeze", bahu dengan terus menerus kehilangan gerakan pasif dan menyebabkan nyeri yang memburuk. Untuk stage kedua "frozen" ditandai dengan kekakuan yang berlanjut dan adanya perbaikan dari nyeri dan peradangan .Pada stadium ketiga "thawing" dengan tanda adanya keterbatasan gerak sendi yang mulai berkurang, dan "range of motion" sendi yang bertambah. Biasanya pada stage ke tiga terapi lebih di intesifkan

Peradangan sendi bahu (arthritis)atau otot disekitar bahu hal ini dapat menyebabkan pembengkakan, nyeri atau kekakuan sendi sehingga berakibat terjadinya keterbatasan gerak dari bahu.


Injury dari tendon tunggal (tendon otot
rotator cuff) dapat membatasi ruang gerak sendi, akan tetapi tidak semua arah gerakan terbatas. Sering sekali pada pemeriksaan sendi bahu pada injurytendon (misalnya pada tendinitis atau luka tendon), dokter ataupun pemeriksa dapat menggerakkan sendi bahu pada posisi relaks, dan jangkauannya lebih jauh dibandingkan apa yang dilakukannya sendiri.

Penanganan Frozen Shoulder

Terapi dari frozen shoulder biasanya memerlukan beberapa kombinasi yaitu ;obat obatan anti inflamasi, fisioterapi, dan suntikan cortisone di sendi bahu. Tanpa terapi tersebut kondisi frozen shoulder akan bisa menjadi menetap atau permanen.

Melakukan fisioterapi mungkin merupakan hal utama, untuk fisioterapi dapat dilakukan dengan tindakan meliputi short wave diathermi (SWD), stimulasi elektrik atau TENS ( Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation), manual terapi,ice pack, dan kadang dilakukan latihan latihan penguatan dari otot bahu. Waktu untuk fisioterapi dapat mencapai hitungan minggu atau bulan untuk dapat pulih total, tergantung dari keparahan jaringan di sekitar sendi bahu.

Hal yang sangat penting bagi pasien dengan frozen shoulder untuk menghindari terjadinya injury kembali pada jaringan sendi bahu selama proses ini. Pasien harus menghindari gerakan gerakan yang sifatnya mendadak, gerakan menyentak, dan mengangkat bebabn berat dengan menggunakan anggota badan yang terkena.

Kadang-kadang kondisi frozen shoulder menunjukkan resistensi terhadap fisioterapi ataupun pengobatan. Pasien dengan frozen shoulder resistensi dapat dipertimbangkan dengan operasi arthoscopic atau manipulasi dengan anesthesi dengan tujuan melepaskan jaringan yang mengkerut pada kapsul sendi. Akan tetapi dengan manipulasi juga mengundang resiko terjadinya fraktur (patah tulang) humerus (bahu)

Hal yang sangat penting bagi pasien yang menjalani manipulasi bahu untuk melakukan latihan aktif sendi bahu setelah dilakukan prosedur tersebut. Hanya oleh latihan yang terus menerus pada sendi bahu yang membuat fungsi gerakan dan mobilitas dapat tercapai optimal.


Adapun modalitas fisioterapi yang digunakan pada kasus frozen shoulder adalah dengan SWD (Short Wave Diathermy) dan terapi latihan.

Short Wave Diathermy (SWD)

 
SWD adalah Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang pada jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas.
Dalam beberapa dekade terakhir atau lebih, banyak profesional medis telah menemukan bahwa ada beberapa cara untuk membantu pasien mereka dalam penyembuhan tanpa menggunakan atau dengan membatasi penggunaan obat penghilang rasa sakit yang digunakan dalam jangka panjang. Hal-hal seperti terapi pijat, stimulator neuromuskuler, dan terapi ultrasound telah merevolusi cara komunitas medis dalam membantu penyembuhan pasien. Jenis teknologi lain yang telah menunjukkan nilai riil dalam bidang klinis adalah diatermi gelombang pendek. Metode ini berfungsi untuk mengendalikan rasa sakit dan meningkatkan aliran darah ke daerah-daerah otot yang rusak dengan tindakan panas yang sampai ke dalam jaringan (deep heat). Dalam hubungannya dengan obat-obatan berbasis non terapi, diatermi gelombang pendek dapat membantu sejumlah besar pasien dengan berbagai tingkat cedera serta berbagai jenis cedera. Melihat lebih dekat pada praktek kita berharap bahwa diatermi gelombang pendek ini bisa dimasukkan sebagai  bagian dari teknologi medis.

Rabu, 06 April 2011

Frozen Shoulder

What is Frozen Shoulder / Adhesive Capsulitis?

Frozen shoulder, medically referred to as adhesive capsulitis is a common cause of shoulder pain in people aged between 40 and 60, with women affected more than men. Shoulder specialist Dr Robert Codman first described ‘Frozen Shoulder’ in 1934, although this painful shoulder condition had frustrated patients and doctors for centuries before this. The fact that Frozen Shoulder merely describes what the patient experiences, is evidence that the condition was still poorly understood.
In 1945, Nevasier used the term Adhesive Capsulitis and described the pathology as being characterised by adhesions and contractures of the fibrous capsule that surrounds the shoulder joint. While other conditions can produce a stiff shoulder and shoulder pain, frozen shoulder is characterised by adhesions of the capsule.
To date the cause of frozen shoulder has not been worked out, although it is associated with other medical problems such as diabetes, thyroid problems and a history of previous heart attack.

Frozen Shoulder Signs & Symptoms

Interestingly, the non-dominant shoulder appears to be affected more than the dominant shoulder. Those patients with frozen shoulder usually experience distinct phases with differing signs and symptoms.
The first phase is referred to as the ‘Freezing’ phase. During this phase pain comes on slowly and leads to a gradual loss in shoulder movement. Some patients may not notice anything until they struggle to, say, fasten a bra or comb their hair. Eventually, over the space of a couple of months, the pain becomes so severe that it interferes with sleep because there is an exquisite pain when attempting to lie on the affected shoulder.
The second phase is referred to as the ‘Frozen’ phase due to the continued restriction of shoulder movement, which can last for up to a year.
The final phase is referred to as the ‘Thawing’ phase. This can take anywhere between 5 months and two years, although some patients can experience a more rapid recovery. During this time there is a gradual increase in shoulder range of motion.
As it is the soft tissues, specifically the capsule, that are affected by frozen shoulder, x-rays are clear. However, they are useful in distinguishing the problem from shoulder arthritis and calcific tendinopathy. The main diagnostic characteristic of Frozen Shoulder is decreased joint capsule volume (the fluid in the shoulder joint is decreased) when an arthrography is performed (an investigation whereby a liquid medium or dye is injected into the joint space).
The normal fluid volume of the shoulder is around 30 cubic cm, but during arthrography in frozen shoulder the joint will only take 10 cubic cm of dye. Another characteristic of frozen shoulder is the loss of the ‘axillary fold’ of the capsule on the arthrograph itself. It hasn’t gone anywhere; it has merely ‘stuck to itself’ and can’t be seen as a result.

Prevention

To prevent the problem, a common recommendation is to keep the shoulder joint fully moving to prevent a frozen shoulder. Often a shoulder will hurt when it begins to freeze. Because pain discourages movement, further development of adhesions that restrict movement will occur unless the joint continues to move full range in all directions (adduction, abduction, flexion, rotation, and extension). Physical therapy helps with continued movement.

Frozen Shoulder Treatment

In some cases transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) with a small battery-operated unit may be used to reduce pain by blocking nerve impulses
Ice Therapy or Heat Packs can be effective to help pain relief, depending on personal preference. Pain relieving medication prescribed by a doctor is particularly helpful during the early ‘freezing” phase.
Physiotherapy treatment is the first option for Frozen Shoulder. The main aim of physiotherapy treatment is to gently stretch the shoulder joint capsule. This is achieved through performing passive mobilisations which are done at various points in the range of shoulder movement. In addition, the patient must keep up a regular active stretching program to gently improve shoulder range of movement. All this stretching should be pain free.
Some evidence suggests that more aggressive shoulder mobilisation in conjunction with local anaesthetic and Corticosteroid
A naturally occurring steroid which reduces inflammation. Synthetic corticosteroids are given as injections to treat inflammatory conditions. Corticosteroid injections can provide pain relief and restore shoulder range of movement.
If the arm can’t be lifted to the level of the shoulder after three months then manipulation under anaesthetic (MUA) by an orthopaedic consultant may be appropriate. Following the procedure, the affected arm is held ‘abducted’ away from the trunk in order to maintain range of movement. The day after the MUA, the patient must begin a series of active exercises to restore the full range of motion. If these conservative measures fail then surgery may be indicated to release the adhesions and restore range of movement.
It is important to avoid total disuse of the affected arm. This can lead to muscle wasting in the forearm and hand. Grip strength and dexterity can be maintained  to exercise the hand and fingers. This means that once the Frozen Shoulder pain resolves there will be a good level of function in the hand.
Physiotherapy may include massage therapy and daily extensive stretching, sometimes after warming/heating the shoulder. 
Far Infrared Ray (FIR) heat therapy is the most recommended form of Frozen Shoulder relief for its efficacy with no side effects. The penetrating heat reaches deep into strained muscles, and stimulates more blood flow into the area to speed up the body’s healing process.
Alternative medicine treatments include:
  • Acupuncture for pain management and greater range of movement
  • Nutrition
  • Osteopathy
  • Chiropractic
  • Water therapies, such as exercises in water, jacuzzi
  • Physical Therapy
    Physical therapists can help a patient develop a stretching and exercise program, and also incorporate ultrasound, ice, heat, and other modalities into the rehabilitation for frozen shoulder. As said previously, it is important that patients perform their stretches and exercise several times daily--not only when working with the therapist.  
  • Will my shoulder motion return to normal?
    Most patients who have a frozen shoulder will have slight limitations in shoulder motion, even years after the condition resolves. However, this limit in motion is minimal, and often only noticed when performing a careful physical examination. The vast majority of patients who develop a frozen shoulder will recover their functional motion with therapy and stretching alone.